sumber : Putramaulanaakbar |
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟
رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍۢ وَٰحِدَةٍۢ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًۭا كَثِيرًۭا وَنِسَآءًۭ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى
تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًۭا
(النساء: 1)
“Wahai manusia,
bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri,
lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.” [QS. An Nisaa (4):1].
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.” [QS. An Nisaa (4):1].
Telah
menjadi sunnatullah bahwa Allah menciptakan manusia dari dua jenis, ada laki-laki dan perempuan.
Dan Allah ciptakan dari jenis itu sendiri pasangan-pasangannya, serta Allah
hadirkan rasa cinta, rasa suka, dan
kasih sayang diantara mereka sebagai
fitrah yang tak bisa hilang dari dalam dirinya.
Setiap manusia telah Allah ciptakan pasangannya, dan
telah Allah tentukan jodohnya. Namun siapa jodoh kita dan bagaimana pasangan
kita merupakan rahasia Allah yang tak seorangpun tau tentangnya. Inilah yang
sering menjadi pertanyaan kita jika jodoh belum bersua. Kita sering mendambakan
sosok jodoh yang baik, suami yang shaleh, tampan, hafal al-quran, istri yang
shalehah, cantik, tinggi, pandai, pintar
masak, dst. Bahkan ada dari kita yang bersusah
payah untuk mencari hingga putus asa karna tak kunjung menemukannya, ada pula
yang tak kunjung menikah
karena terus memilah dan memilih
calon yang sesuai dengan kriterianya. Kita terus berangan-angan untuk memilih
kriteria jodoh terbaik dan sempurna menurut kita. Padahal rahasia tentangnya
telah Allah bocorkan sedikit dalam firmanNya :
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
)النور /24 :3(
“Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur [24]: 3)
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ
وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ
لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ
وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (النور/24 :26)
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nur [24]: 26)
Setiap orang
pasti menginginkan pasangan yang terbaik dan sempurna. Namun kita sering lupa
bahwa jodoh kita adalah cerminan dari diri
kita. Sering kita berdoa agar diberi jodoh
yang shaleh atau shalehah pada sang Pencipta sedangkan kita masih larut
dalam dosa. Kita juga sering meminta
sesosok pasangan yang pintar dalam urusan dunia maupun agama namun kita tak
ingin mempelajarinya. Bahkan terkadang
impian yang kita impi-impikan dan doa yang kita panjatkan tak sesuai dengan
usaha yang kita lakukan. Padahal jika
yang kita inginkan adalah jodoh yang baik maka kita dulu yang harus baik, jika
yang kita inginkan adalah pasangan yang pintar maka kitapun harus berusaha untuk
belajar sembari menunggu dan mencari jodoh yang telah Allah janjikan.
Namun
kegelisahan dan kegalauanpun sering menyapa ketika yang dinanti-nanti tak
kunjung tiba sedangkan usia semakin menua, dan undangan dari teman-teman yang
terus berdatangan semakin membuat hati cemburu buta, ditambah pertanyaan-pertanyaan
seputar nikah yang tak kunjung reda dari sanak saudara. Maka untuk memudahkan
kita dalam mencari dan menemukan pasangan kita, islam telah mengajarkan cara
yang baik dan mulia dalam berikhtiar di jalan yang Ia ridha. Bukan dengan cara
pacaran yang memilih pasangan seperti memilih barang yang kemudian jika manisnya habis sepahnya
dibuang. Karena pacaran merupakan
perbuatan yang mendekati zina, mulai dari berdua-duaan, berpegangan tangan dan
lain sebagainya. Dan ini adalah salah
satu cara mencari jodoh yang tidak dianjurkan dalam agama. sedangkan ikhtiar
dan cara mendapatkan jodoh yang baik dalam islam adalah sebagai berikut:
1) Memperbanyak
doa kepada Allah agar dimudahkan jalannya untuk bertemu dengan jodoh yang baik.
2) Meminta
kepada orang tua/ wali untuk mencarikan jodoh yang baik dalam agama, ilmu,
maupun perbuatannya.
3) Melalui
mediator orang-orang terdekat seperti
saudara, teman, maupun guru kita yang dapat dipercaya, dan telah mengenal kita
serta mengetahui kriteria yang kita inginkan.
4) Mencari
sendiri namun harus ditemani oleh pihak ketiga (tidak boleh langsung), untuk
menghindari terjadinya fitnah.
5) Memperbanyak
amal shalih dan terus bertaqarrub kepada Allah seperti memperbanyak istighfar, infaq
dan shadaqah di jalanNya. Karena ini merupakan salah satu cara diijabahnya doa.
6) Terus
berusaha dan berbaik sangka kepada Allah, jika sampai saat ini kita belum
dipertemukan dengan jodoh kita. Teruslah mencari dan memantaskan diri, serta
yakinlah bahwa janji Allah itu pasti.
Mencari
jodoh bukanlah seperti menunggu mangga matang jatuh dari pohonnya. Walaupun
Allah telah menentukan jodoh kita, bukan berarti kita hanya diam dan menunggu
di rumah sampai ia tiba. Akan tetapi kita juga harus berusaha untuk mencari dan
mendapatkan pasangan yang baik menurut Allah dan rasulNya. Dan untuk mencari
sesosok jodoh yang baik mulailah dari diri kita, karena disaat kita berubah dan
terus berhijrah untuk menjadi semakin baik dengan niat karnaNya, disaat itu
pula Sang Sutradara sedang sibuk mengatur jodoh yang baik untuk kita, maka
sebelum kita mencari mulailah untuk menjadi. Dan yakinlah... akan tiba saatnya
suatu hari nanti.
_wallahu a’lam_
Syukran jazilan
Semoga bermanfaat ^^
Author : Humaira
Mumtaz
BalasHapusExcellentt
BalasHapus