SYUBBARILLAH - Pemuda Pemudi Pencari Ridha Allah

Rabu, 05 Juli 2017

Menjemput Cinta di Tangan Sang Pencipta



 
sumber : Putramaulanaakbar
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍۢ وَٰحِدَةٍۢ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًۭا كَثِيرًۭا وَنِسَآءًۭ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًۭا    (النساء: 1)   
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.” [QS. An Nisaa (4):1].

           
      Telah menjadi sunnatullah bahwa Allah menciptakan manusia  dari dua jenis, ada laki-laki dan perempuan. Dan Allah ciptakan dari jenis itu sendiri  pasangan-pasangannya, serta Allah hadirkan  rasa cinta, rasa suka, dan kasih sayang diantara mereka  sebagai fitrah yang tak bisa hilang dari dalam dirinya.

            Setiap manusia telah Allah ciptakan pasangannya, dan telah Allah tentukan  jodohnya.  Namun siapa jodoh kita dan bagaimana pasangan kita merupakan rahasia Allah yang tak seorangpun tau tentangnya. Inilah yang sering menjadi pertanyaan kita jika jodoh belum bersua. Kita sering mendambakan sosok jodoh yang baik, suami yang shaleh, tampan, hafal al-quran, istri yang shalehah,  cantik, tinggi, pandai, pintar masak, dst.  Bahkan ada dari kita yang bersusah payah untuk mencari hingga putus asa karna tak kunjung menemukannya, ada pula yang  tak kunjung  menikah  karena terus  memilah dan memilih calon yang sesuai dengan kriterianya. Kita terus berangan-angan untuk memilih kriteria jodoh terbaik dan sempurna menurut kita. Padahal rahasia tentangnya telah Allah bocorkan sedikit dalam firmanNya :

الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
)النور /24 :3(

“Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur [24]: 3)

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (النور/24 :26)


“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nur [24]: 26)

Setiap orang pasti menginginkan pasangan yang terbaik dan sempurna. Namun kita sering lupa bahwa  jodoh kita adalah cerminan dari diri kita. Sering kita berdoa agar diberi jodoh  yang shaleh  atau shalehah  pada sang Pencipta sedangkan kita masih larut dalam dosa. Kita juga  sering meminta sesosok pasangan yang pintar dalam urusan dunia maupun agama namun kita tak ingin mempelajarinya.  Bahkan terkadang impian yang kita impi-impikan dan doa yang kita panjatkan tak sesuai dengan usaha yang kita lakukan.  Padahal jika yang kita inginkan adalah jodoh yang baik maka kita dulu yang harus baik, jika yang kita inginkan adalah pasangan yang pintar maka kitapun harus berusaha untuk belajar sembari menunggu dan mencari jodoh yang telah Allah janjikan.

 Namun kegelisahan dan kegalauanpun sering menyapa ketika yang dinanti-nanti tak kunjung tiba sedangkan usia semakin menua, dan undangan dari teman-teman yang terus berdatangan semakin membuat hati cemburu buta, ditambah pertanyaan-pertanyaan seputar nikah yang tak kunjung reda dari sanak saudara. Maka untuk memudahkan kita dalam mencari dan menemukan pasangan kita, islam telah mengajarkan cara yang baik dan mulia dalam berikhtiar di jalan yang Ia ridha. Bukan dengan cara pacaran yang memilih pasangan seperti memilih barang yang  kemudian jika manisnya habis sepahnya dibuang.  Karena pacaran merupakan perbuatan yang mendekati zina, mulai dari berdua-duaan, berpegangan tangan dan lain sebagainya.  Dan ini adalah salah satu cara mencari jodoh yang tidak dianjurkan dalam agama. sedangkan ikhtiar dan cara mendapatkan jodoh yang baik dalam islam adalah sebagai berikut:

1)     Memperbanyak doa kepada Allah agar dimudahkan jalannya untuk bertemu dengan jodoh yang baik.
2)     Meminta kepada orang tua/ wali untuk mencarikan jodoh yang baik dalam agama, ilmu, maupun perbuatannya.
3)     Melalui mediator orang-orang terdekat  seperti saudara, teman, maupun guru kita yang dapat dipercaya, dan telah mengenal kita serta mengetahui kriteria yang kita inginkan.
4)       Mencari sendiri namun harus ditemani oleh pihak ketiga (tidak boleh langsung), untuk menghindari terjadinya fitnah.
5)     Memperbanyak amal shalih dan terus bertaqarrub kepada Allah seperti memperbanyak istighfar, infaq dan shadaqah di jalanNya. Karena ini merupakan salah satu cara diijabahnya doa.
6)     Terus berusaha dan berbaik sangka kepada Allah, jika sampai saat ini kita belum dipertemukan dengan jodoh kita. Teruslah mencari dan memantaskan diri, serta yakinlah bahwa janji Allah itu pasti.

Mencari jodoh bukanlah seperti menunggu mangga matang jatuh dari pohonnya. Walaupun Allah telah menentukan jodoh kita, bukan berarti kita hanya diam dan menunggu di rumah sampai ia tiba. Akan tetapi kita juga harus berusaha untuk mencari dan mendapatkan pasangan yang baik menurut Allah dan rasulNya. Dan untuk mencari sesosok jodoh yang baik mulailah dari diri kita, karena disaat kita berubah dan terus berhijrah untuk menjadi semakin baik dengan niat karnaNya, disaat itu pula Sang Sutradara sedang sibuk mengatur jodoh yang baik untuk kita, maka sebelum kita mencari mulailah untuk menjadi. Dan yakinlah... akan tiba saatnya suatu hari nanti.

_wallahu a’lam_

Syukran jazilan
Semoga bermanfaat ^^



Author : Humaira

Baca juga : 
"ketika Allah Menyapa"






2 komentar: